Sutrisno Ketua Porserosi Jombang beberapa waktu lalu didapuk menjadi Wakil Ketua III KONI Kabupaten Jombang. Dirinya mengaku bahwa saat ini kewalahan mengingat dirinya double job, yakni menjadi Ketua Porserosi Jombang dan juga sebagai Wakil Ketua III yang juga fokus di bidang Binpres yang mana menangungi semua cabor.
“Iya saat ini momen seleksi Porprov, jadi saya keliling ke semua cabor, kan kami naungi semua cabor di Jombang, tidak hanya sepatu roda saja,” ujarnya.
Dirinya juga mengaku bahwa tahun ini masa jabatannya sebagai Ketua Porserosi Jombang berakhir, dan ia akan berfokus pada posisinya sebagai Waka III dan berfokus pada Binpres di semua cabor.
Ia juga menjelaskan bahwa penerusnya harus bisa melanjutkan kesuksesan dan prestasi dari Porserosi Jombang, dan kalau bisa harus ditingkatkan.
“Iya harus naik prestasinya, kalau Ketua Porserosi Jombang yang baru nanti tidak becus nanti akan saya ambil alih kembali,” tegasnya.
Saat berada di gedung Stikes Peterongan pada momen seleksi Porprov cabor sepatu roda, Sutrisno sempat menawari Sandy Dolorosa, Ketua Persatuan Wartawan Olahraga Jawa Timur untuk menggantikan posisinya sebagai Ketua Porserosi Jombang, namun Sandy hanya menjawab dengan senyuman.
Perlu diketahui memang Sandy adalah mantan atlet sepatu roda di Jombang yang memang masih menaruh hati pada cabor tersebut karena memang kecintaannya dengan olahraga yang menggunakan roda sejajar tersebut.
Ditemui di tempat terpisah, Sandy menjelaskan bahwa jika banyak club yang mempercayakan tampuk kepemimpinan Porserosi kepadanya, ia dengan tangan terbuka akan menerima amanah tersebut.
“Yang penting saat pemilihan nanti semua club sepatu roda wajib hadir dan memberikan suaranya agar pemilihan dapat berjalan adil, transparan, dan harapannya dapat membawa kemajuan bagi Porserosi terkhusus cabor sepatu roda di Jombang,” sebutnya.
“Kalau Tuhan mengijinkan saya yang diberi amanah, langkah awal pasti kami buat program kerja dan yang utama dari yang utama adalah fasilitas yang harus disediakan untuk atlet, dan pastinya kami juga akan prioritaskan reward untuk atlet dan pelatih yang membawa harum nama Jombang,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa 5 tahun ini memang cukup memprihatinkan bagi cabor sepatu roda, karena patut diketahui meski banyak atlet sepatu roda di Jombang yang langganan menyumbang medali emas, namun sampai detik ini tidak ada fasilitas yang diberikan, mirisnya 4 club sepatu roda yang ada di Jombang semuanya masih menyewa tempat hanya untuk berlatih sepatu roda.
Ia juga menggaris bawahi untuk memprioritaskan tempat dan fasilitas berlatih, seperti halnya arena skate cross, alas interlock untuk slide, cone yang lebih berkualitas untuk classic slalom, dan sebagainya. (Had)
